Sabtu, 21 November 2015

#edisigalau

Semenjak punya HP baru dan id instagram, jadi sering bikin #textgram. [heii,, kemane aje!]
Salah satunya adalah gambar ini. 

Sengaja hanya saya posting di blog ini, agar tak terkesan menyebarkan virus ke-galau-an di akun sosmed saya. 
[asumsi: tak banyak yang buka blog saya jadi bisa meminimalisir efek; humble banget ya:-D ]

Maksud dari gambar ini adalah mencoba memberikan fokus lain[khusus bagi saya] agar bisa #move_on dari meratapi Mr. Right yang tak kunjung datang. Terlebih ketika pertanyaan dari keluarga tak kenal waktu dan situasi. [hiks.. andai mereka tahu apa yang saya rasakan;lebaii]

Rata-rata jawaban standar dari para pembicara seminar pra nikah adalah "jadikan diri kita lebih pantas"
"isilah masa penantian dengan senantiasa memperbaiki dan mematutkan diri"
Awalnya sih saya sepakat dan setuju, tapi setelah mencoba berjalan [#moveon] dengan jargon itu, merasa ada yang kurang pas dengan saya. [peringatan: efek yang ditimbulkan bisa bervariasi]

Saya merasa nasehat itu berkata "berarti selama ini saya tak pantas dan tak baik??" 
#mikirlagi

Ya... Memang nasehat itu tak selamanya cocok dengan kita. Layaknya obat, ada yang cocok dan manjur dengan obat generik ada juga yang manja, harus pake obat mahal. Hehe... Seperti itulah nasehat bagi saya. 

Hal yang paling penting bagi saya adalah bagaimana menguatkan diri dan menambah kesabaran. [hasil perenungan sebagai seorang single fighter]

Yang petama adalah menguatkan diri, yaitu kuat dalam menghadapi pandangan orang dengan ekspresi setengah kasian dan setengah empati pada saya. 
#mutlak pendapat pribadi B-)

Yang kedua adalah menambah kesabaran yaitu sabar dalam doa dan harapan. Cari resep dari semua juru nasehat tentang pentingnya konsisten dalam berdoa. Karena buah kesabaran itu sangat indah. 

Kaya lirik lagunya Westlife: that everything has got its place in time... 
So... Be wise and patience...
[ketauan deh anak jaman mana]

At last but not least,, jodoh kematian itu sudah sangat pasti datangnya. Dan memang kita tak pernah tau posisi kita, apakah lebih dekat kepada jodoh Kematian atau kehidupan. Wallahua'lam.