Rabu, 01 Juni 2016

My [another] Big Dream

18 Mei 2016
Bismillah...
Kurang dari 24 jam lagi mungkin statusku akan berubah. Ya,, besok, tepatnya 19 Mei 2016 yang dipilih untuk menjadi tanggal bersejarah perubahan besar dalam hidupku. Setelah esok, akankah aku tetap menjadi diriku sendiri, ataukah aku akan menemukan bentuk lain dari diriku sendiri. Katanya, pernikahan sejatinya mampu menunjukkan siapa diri kita.

Satu kekhawatiranku adalah akankah aku tetap bebas dalam bermimpi.

Bicara mengenai mimpi. Inilah beberapa mimpi besarku, yang aku bawa serta ke tanah suci. Tempat paling sakral untukku juga untuk seluruh umat muslimin.
a. Aku sangat berhajat mampu menjadi seorang ibu rumah tangga, yang 100% waktunya didedikasikan untuk anak dan suami, juga keluarga besar. Mimpi ini bukan tanpa alasan, karena aku ingin anak-anakku kelak akan menjadi bagian dalam perjuangan tegaknya agama Allah. Jikapun tidak mengecap manisnya kemenangan agama ini, mereka akan gugur dalam perjuangan menegakkannya. Aamiin.
b. Aku ingin mendampingi mamah belajar agama di masa tuanya. Sangat sedikit sekali waktu yang aku alokasikan untuknya. Begitu banyak yang ingin aku sharing dengan mamah terkait bagaimana belajar menjadi sebaik baik wanita. Bayangan mendampinginya memasuki usia tua, membuatku #baper.
c. Aku ingin menjadi seorang mentor buat Winda, adik perempuanku. Ya,, dia generasi muda yang sangat berpotensi. Aku hanya ingin menjadi saksi kesuksesannya menjadi manusia paling bermanfaat dimuka bumi. Sedikit berlebihan tak apa kali ya,,

01 Juni 2016
Kini, setelah hampir dua minggu menyandang status baru, memang mimpi mimpi besar itu belum terlihat. Tapi aku yakin semua azzam itu terkubur sangat dalam di relung hati, menjadikannya ruh untuk senantiasa bergerak menuju pencapaian cita dan mimpi itu. Mimpi di poin pertama that leads to another dreams, memang tidak terjadi. Tapi, sejatinya Allah menyimpan semua mimpi-mimpiku itu, untuk nanti di satu waktu Allah persembahkan untukku. Aamiin. Bi idznillah.