Selasa, 29 Desember 2015

#jalan_sepi

Ialah jalan dimana tak banyak orang melaluinya
Ialah jalan dimana tak banyak teman mau membersamai

Disana terkadang kau harus menangis sendiri
Bukan tak ada teman yang sedia berbagi
Hanya saja merasa tak enak hati
Membebani mereka dengan masalah diri

Jalan ini yang kupilih
Mencoba menjadi manusia yang sedikit
Terpisah dari mereka -orang kebanyakan
Memilih menjadi unik ketimbang cantik

Sampai hari ini pun aku masih belajar
Menerima konsekuensi dari jalan yang kupilih
Terkadang menyesal dan tak jarang terjebak pada persepsi
Tapi selalu kucoba berdiri dan berjalan lagi
Meski dengan tertatih

Mengumpulkan kekuatan untuk kembali tegak
Tau mau rapuh, apalagi roboh

Tak ada satupun yang mampu membuatmu jatuh
Selain dirimu sendiri yang mengijinkannya menjatuhkanmu
Be strong and be brave...


Rabbi,,,
Wahai yang Maha Tahu,
Setiap kali merasa tak pantas dengan doa yang ku panjat,
Itulah aku yang mencoba merendah di hadapan-Mu yang Maha Tinggi,
Bukan, bukan ku hendak berburuk sangka pada-Mu,
Bukan pula hendak tak percaya dengan pengabulan doa dari-Mu,
Hanya saja,, selalu merasa maha kerdil dihadapan-Mu yang Maha Tinggi.

Ajariku doa terindah yang pernah terucap seorang insan.
Ialah doa hati,
yang terdapat ruh dalam setiap untaiannya,
yang terdapat percik harap juga takut akan pengabulannya.

Bismillah....



Rabu, 09 Desember 2015

Sahabat

Entah apa yang menjadi awalan kenapa akhir akhir ini saya seneng banget dengerin lagu "sahabat" nya Ali Sastra. Bukan lagu baru banget juga sih, karena sudah sering saya denger di radio. Tapi akhir akhir ini saya mulai mendengarkan lagu itu dengan hati, bahkan sering nangis nonton video clip nya. Lha.. Kenapa?

Merasa sangat tersentuh sama video clip-nya. Terlebih video clip nya berkisah tentang persahabatan duo personil edcoustic yang fenomenal di dunia per-nasyidan. Dan yang membuat video clip ini lebih melankolis adalah karena satu personilnya -yaitu Aden telah berpulang kepadaNya, mendahului kita semua. Video clip-nya sangat representatif dengan lirik dan lagu yang memang diciptakan oleh almarhum sendiri. #nangis

Melihat video clip dan memaknai liriknya menyadarkan saya akan satu hal, ternyata saya tak punya seorang sahabat :(

Pengalaman perpisahan dan kekecewaan membuat saya senantiasa tertutup dan terkesan menjaga jarak pada siapapun. Selalu meminta hati untuk merasa cukup hanya dengan Allah. Berkeluh kesah dan mengutarakan semuanya hanya pada-Nya. Tak salah memang, tapi ternyata saya merasa ada satu ruang kosong dalam hati.

Saya selalu mencoba untuk menjadi pendengar yang baik bagi siapapun yang bersedia bercerita pada saya. Mencoba memberi alternatif solusi dari setiap masalah yang mereka hadapi. Ya.. Bahasa keren nya belajar menjadi bijak, dan bersama sama belajar bagaimana bersikap bijaksana.

Mungkin adalah insecure namanya, ketika saya tak pernah merasa nyaman untuk bercerita pada seseorang. Tak berani untuk memposisikan orang lain sebagai sahabat -tempat berbagi berbagai hal. Selalu berpikiran, mereka pun miliki masalah sendiri tak bijak dan tak tega rasanya menambahnya dengan beban masalah saya.
Padahal bisa jadi mereka akan sangat senang ketika dipercaya menjadi tempat curhat, seperti apa yang saya rasakan ketika ada yang bercerita dan berbagi masalahnya dengan saya.

Tapi tetap tak mudah untuk saya. Rupanya saya lebih nyaman untuk memposisikan sebagai pendengar dan pengamat, ketimbang menjadi pelaku.

Dan dengan lagu "sahabat" nya Ali Sastra ini, membuat saya semakin yakin, bahwa kekosongan ini hanya bisa di isi oleh sosok sahabat. Seorang teman yang mampu menjadi tempat yang nyaman untuk bercerita dan berbagi segala hal. Sosok yang mampu menghapus insecure menjadi secure. Sosok teman untuk juga bersama sama berjuang menuju-Nya. Teman seperjalanan meniti jalan dakwah yang panjang dan tak pernah mudah. Teman yang mampu saling mengingatkan dikala lupa, dan mengoreksi dikala salah. 

...Semoga segera hadir...

Sahabat by Ali Sastra
Ciptaan alm. Deden Supriadi (aden edcoustic)